Perbedaan Suhu dan Kalor
Mayoritas
masyarakat awam mendefinisikan suhu dan kalor merupakan sesuatu hal
yang sama. Karena keduanya
sering dikaitkan dengan sesuatu yang memiliki panas. Apakah anda
termasuk
kedalam orang yang mengkategorikan suhu dan kalor adalah sesuatu yang
sama ? Akan tetapi kalau kita berbicara tentang konsep suhu dan kalor
dalam sudut
pandang fisika tentunya hal ini merupakan sesuatu yang sangat berbeda
antara
suhu dan kalor. Baik tidak usah panjang lebar lagi, lasung saja kita ke
pokok
pembahasan yaitu perbedaan suhu dan kalor.
Ketika kita mandi
dengan air hangat, yang kita lakukan adalah mencampur air panas (mendidih)
denga air dingin. Setelah ditunggu beberpa menit air akan menjadi hangat dari
peristiwa terbut dapat kita amati bahwa air panas mengalami kenaikan suhu dan
air yang dingin mengalami penurunan suhu. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
perpindahan energi secara alami adalah dari suhu tinggi ke suhu yang lebih
rendah. Sehingga dapat didefinisikan bahwa kalor
adalah energi yang berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah ketika
kedua benda bersentuhan. Karena kalor timbul akibat perbedaan suhu, sampai
dengan pertengahan abad ke-18 istilah kalor dan suhu memiliki arti yang sama.
Joseph
Black tahun
1760 adalah orang pertama yang menyatakan perbedaan kalor dengan suhu.
Suhu
adalah derajat panas dinginya suatu benda yang diukur oleh termometer.
Kalor adalah sesuatu yang mengalir dari benda
panas ke benda dingin untuk meyamakan suhunya. Sekarang telah diketahui
kalor dalam fisika mengacu pada energi yang
berpindah dari suatu benda ke benda yang lain akibat adanya perbedaan
suhu. Ketika proses perpindah energi berhenti maka kalor sudah hilang
dan tidak berarti lagi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kalor bukanlah
energi yang terkandung dalam suatu benda. Oleh karena itu
tidak tepat menyatakan suatu benda mengandung kalor. Sebagai contoh
ketika badan kita menderita
sakit panas, biasanya kita akan mengunakan termometer untuk mengukur
panas
badan. Suhu disini merupakan angka yang ditunjukan oleh skala pada
termometer
(derajat panas dinginya suatu benda). Sedangkan kalornya perpindahan
energi
panas dari badan menuju termometer (aliran energi panas). Ketika kita
mengambil
termometer dari mulut, maka seketika itu konsep kalor sudah tidak
berarti lagi.
Sebab ketika termometer diambil secara otomatis perpindahan panas dari
badan ke
termometer berhenti. Seketika itu pula aliran energi panasnya terhenti.
0 komentar:
Posting Komentar